Selasa, 01 April 2008

Percobaan Air & Nasi Masaaru Emoto

PERCOBAAN AIR
Dr Masaaru Emoto, dari Universitas Yokohama telah melakukan serangkaian penelitian terhadap air. Ternyata hasil yang diperoleh sangat menakjubkan.

Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai -5o derajat Celcius di laboratorium, lantas difoto dengan mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah.

Percobaan diulangi dengan membacakan kata, "Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)" di depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah.

Lalu dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, "Arigato". Kristal membentuk dengan keindahan yang sama.

Selanjutnya ditunjukkan kata "setan", kristal berbentuk buruk.

Diputarkan musik Beethoven, "Pastorale", kristal muncul berbentuk bunga.

Ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristal hancur.

Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan "peace" di depan sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan. Subhanallah.

Ternyata air bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disc.

Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit.

Ia menulis tentang air yang paralel dengan manusia yang 80 persen tubuhnya terdiri atas air. "Manusia pada hakekatnya adalah air. Reaksi yang dialami oleh air maka akan paralel juga pada manusia," begitu kira-kira inti tulisannya. Disamping itu juga tersirat bahwa benda mati seperti air ternyata mempunyai "vitalitas" untuk bereaksi dengan lingkungan.

PERCOBAAN NASI
Masaru Emoto menulis : Sebuah keluarga yang berlangganan majalah kami, melakukan percobaan yang menarik. Mereka memasukan nasi ke dua buah botol. Setiap hari selama satu bulan, seluruh anggota keluarga, bahkan anak-anak, mengatakan "Terima Kasih" ke salah satu botol, dan mengatakan "Kamu Bodoh" kebotol yang lain. Selanjutnya, mereka melihat perubahan yang terjadi pada nasi dalam kedua botol tersebut.

Setelah satu bulan, nasi yang dikatakan "Terima Kasih" membentuk fermentasi dengan bau alkohol yang khas (ada yang mengatakan berbau kaldu yang harum), sedangkan nasi yang dipanggil dengan sebutan "Kamu Bodoh" menjadi basi (berbau menyengat) dan berwarna hitam.

Saya tulis pengalaman keluarga tersebut dalam buku saya yang berjudul "The Hidden Messages in Water" Vol.1 . Hasilnya banyak keluarga lain di Jepang melakukan hal yang sama. Setiap keluarga yang mencoba percobaan tersebut melaporkan hasil yang sama dengan cerita tadi. Namun ada satu keluarga yang melakukan percobaan dengan menambah variasi, yaitu dengan menambah satu botol lagi yang tidak mereka katakan apapun.

Menurut Anda, apa yang akan terjadi? Ternyata, nasi yang tidak dikatakan apapun menjadi basi lebih cepat daripada nasi yang dikatakan "Kamu Bodoh". Hasil yang sama juga didapati oleh keluarga-keluarga lain yang mencoba. Tampaknya, diejek lebih baik dari pada tidak dipedulikan.

Dewasa ini kita kurang aware dengan alam : Fenomena Mars

Di TV kita menyaksikan penampakan Mars yang berada pada jarak paling dekat dengan Bumi sejak 65.000 tahun yang lalu dan baru akan terulang lagi 260 tahun kemudian. Bisa demikian karena cocok dengan teori Copernicus pada tahun 1543 konsep heliosentris yang dilengkapi Johanes Kepler tentang garis edar planet Mars yang berbentuk ellips dengan titik fokus matahari tidak di tengah. Betapa bumi ini sudah sangat tua usianya. Bahkan menurut perhitungan kosmologi nuklir, matahari kita sudah ada 5 milyar tahun yang lalu dan masih akan memancarkan sinarnya 5 milyar tahun lagi. Setelah itu matahari akan kehabisan energinya yang berasal dari reaksi nuklir atom hidrogen. Kemudian pada tahap akhir matahari menjadi supernova (bintang yang mau sekarat - bersinar amat terang seperti ledakan) kemudian mengkerdil terus padam.

Begitupun dari berkas sinar kosmis paling jauh yang datang ke bumi ada yang telah menempuh jarak 12 milyar tahun cahaya. Jadi kalau hitungan jarak-waktu itu linier maka ada bintang yang diciptakan 12 milyar tahun yang silam. Betapa banyak bukti Kebesaran Tuhan dan Kemahakuasaan Tuhan. Yang oleh nenek moyang kita diciptakan banyak mitos dewa-dewa berkaitan dengan kebesaran alam semesta ini yang kini tidak kita percayai lagi. Dan menggantinya kepercayaan kita dengan bukti-bukti sains.

Kita memang tidak lagi sadar kapan Bulan Purnama datang, ada dimana posisi Rasi Gubug Penceng, Rasi Scorpio, Rasi Taurus, Rasi Pisces, Bintang Timur, Bintang Pancar Pagi, Bintang Pancar Sore, Rasi Bintang Waluku dsb. Kita telah terpisah dengan alam. Hal ini sebagiannya karena kemajuan teknologi dimana-mana ada penunjuk arah dan alat yang memudahkan, sebagiannya lagi karena perhatian kita tertuju pada manusia dan artefak benda ciptaan manusia.
Belum lagi bumi kita berada pada tata surya yang berada pada Galaksi Bima Sakti (Milky Way) dan bertetangga dengan Galaksi Andromeda. Setiap galaksi (gugusan bintang) ada yang memuat bintang dan planet sebanyak kira-kira 0,5 milyar buah dan di alam semesta ini yang teramati dengan teleskop paling canggih saat ini ada sekitar 0,5 milyar galaksi. Betapa tak hingga alam semesta ini. Masya'Allah. Dan sangat mungkin di planet lain yang bertebaran seperti debu berhamburan ini ada kehidupan, makhluk yang secerdas manusia atau lebih cerdas lagi. Ini masih merupakan rahasia alam yang belum terjawabdan mungkin hanya Tuhan yang mengetahui sebagai Yang Maha Memiliki teka-teki itu.