Kamis, 27 Maret 2008

Gagasan Mendahului Tindakan vs Tindakan Mendahului Gagasan

Alexander dari Yunani pada 327-325 SM berhasil menaklukkan Mesir-Punisia-Babilon-Persia- India. Setelah menaklukkan India para tentaranya menasihatkan untuk kembali, jangan meneruskan perjalanan, karena mereka telah sampai di ujung dunia, dimana BUMI DIGAMBARKAN SEBAGAI PIRING, bila diteruskan selepas India akan terjun bebas entah kemana tak terbayangkan. Inilah gagasan dunia jaman itu.

Baru 1800an tahun kemudian Columbus dengan keyakinan barunya bahwa BUMI INI BULAT, akan bisa mencapai India lewat jalur ATLANTIK. Pada waktu itu India bisa dicapai lewat JALUR SUTRA namun ditutup oleh penguasa muslim, Turki Usmani. Dan berangkatlah Columbus dengan tiga kapal Santa Maria, Pinta dan Nina yang sampai di San Salvador, Amerika Tengah pada Oktober 1496 setelah 3 bulan berlayar.

Kasus penjelajahan AEXANDER dan COLUMBUS menunjukkan GAGASAN MENDAHULUI TINDAKAN. GAGASAN TENTANG DUNIA, TENTANG BUMI.

Perusahaan2 Jepang sering menerapkan PERUBAHAN2 MENDAHULUI GAGASAN, seperti misalnya : quality circle, zero defect, Total Quality Management, Kaizen, Distribution Channel Management, dsb. Hal ini justru lebih sering disistematisasikan secara akademis oleh ilmuwan Barat. Dalam banyak hal perusahaan Jepang bercorak Tindakan Mendahului Gagasan.

Berbeda dengan perusahaan2 Barat, umumnya lebih bercorak GAGASAN MENDAHULUI TINDAKAN. Jadi untuk melakukan perubahan pada skala organisasi secara umum perusahaan2 memulai dengan merubah secara jelas dan sistematik gagasan para top management kemudian selanjutnya dilaksanakan tindakan2 perubahan yang diharapkan akan berakselerasi secara cascading ke bawah.

Namun berdasarkan pengalaman Jepang, para praktisi bisnis Barat telah mengadakan perimbangan dengan mengacu baik :
(1) akademis (berbasis gagasan) atau
(2) best practice (berbasis tindakan, yang terbukti memberi hasil yang unggul) Kini Barat mengkombinasikan PARADIGM SHIFT & BENCHMARKING.

Tidak ada komentar: