Kamis, 27 Maret 2008

Moda Transportasi Bandung-Jakarta (Kesempatan, Perubahan dan Persaingan)

Jarak lurus Jakarta-Bandung sekitar 140 Km. Mobil dengan kecepatan rata2 110 km/jam bisa ditempuh kira-kira 1,5 jam. Hal ini dimungkinkan setelah dibukanya jalan tol Cipularang.

Seandainya Indonesia memiliki kereta api cepat Shinkansen seperti di Jepang, atau Maglev (Magnetic Levitation) seperti di Jerman dan Fast Train seperti di Inggris/Australia yang memiliki kecepatan sekitar 450 km/jam bisa menempuh Bandung-Jakarta dalam 20 menit saja atau lintas Jawa, misalnya Jakarta-Surabaya kalau tanpa transit cukup 2 Jam saja.

Teknologi kereta api cepat ini menggunakan medan magnet, jadi saat kereta api berjalan seperti mengambang di udara dalam medan magnet maka bisa diminimasi gesekan dengan jalan.

Setelah tol Cipularang dibuka maka melalui inisiatif swasta muncullah moda transportasi baru yaitu kendaraan minibus dengan trayek travel. Kini moda transportasi ini telah mampu menggeser peranan moda transportasi sebelumnya seperti kereta api, bus dan pesawat terbang.

Mobil dengan penumpang sekitar 7-9 orang ini berangkat setiap jam, minimal 3 orang dan maksimal sebesar kapasitas tempat duduknya. Praktis dan ekonomis. Kelebihan moda transportasi travel Bandung-Jakarta adalah lebih cepat sampai tujuan dengan waktu yang bisa diprediksi (kira-kira 2,5 Jam), ketepatan berangkat, kemudahan reservasi, harga tiket (Rp 60.000) yang setara dengan tingkat layanannya : mobil ber-AC, berangkat dan turun bisa di tengah kota karena didukung banyak agen dan pool sehingga bisa memilih yang paling dekat lokasi tujuan dan lokasi berangkat.

Saat ini Perumka benar-benar terseok-seok karena jalur jarak-jauhnya seperti Jakarta-Jogja-Solo dan Jakarta-Semarang-Surabaya berhadapan dengan maskapai penerbangan murah dan untuk jalur Jakarta-Bandung sebagai mesin uang utamanya kini habis digerogoti travel.

Saya yakin Perumka bisa dengan mudah merebut kembali segmen pasar Bandung-Jakarta pp kalau bisa memberikan waktu tempuh satu jam atau kurang, yang berarti harus menyediakan kereta api cepat dengan kecepatan 150 km/jam ke atas. Sementara ini kecepatan optimal kereta api berada pada jalur ganda Jakarta-Cikampek yaitu 80 km/jam. Ini ditempuh dengan locomotif bekas dari Jepang yang telah dioperasikan di sana sejak tahun 1956.

Tidak ada komentar: