Kamis, 27 Maret 2008

Totalitas dan Dedikasi

Saya kagum sama cara kerja para ilmuwan Barat yang sangat akurat dan accountable. Seperti halnya pengungkapan sejarah Mesir Purba.

Demikian juga sejarah Nusantara Purba yang bisa dirangkai dari kepingan2 berupa prasasti batu, buku2 klasik, dokumen2 China Kuno, Arab, India, Parsi, dsb. Bagaimana mereka bergulat dengan bahasa dan huruf yang sudah mati atau tidak dipakai lagi, seperti Bahasa Kawi dan Bahasa Sanskerta??? Ketelatenan yang luar biasa.

SEPERTINYA, KUNCI KEBERHASILAN MEREKA ADALAH TOTALITAS DAN DEDIKASI PADA PROFESI.

Pengungkapan sejarah mesir juga merupakan sejarah tersendiri. Semasa Napoleon Bonaparte berambisi menaklukkan Eropa yang pada waktu itu musuh terberatnya adalah Inggris. Konon Napoleon adalah seorang Jendral yang paling jenius pada jamannya. Napoleon tidak langsung ke sasaran tapi memakai batu loncatan, melumpuhkan kekuatan Inggris di daerah jajahannya yaitu Mesir. Pada waktu ekspedisi ke Mesir ini seorang tentara menemukan sebuah Batu Prasasti yang kemudian dikenal sebagai Batu Rosetta. Dari batu inilah diperoleh kunci trans-literasi antar bahasa.

Batu Rosetta merupakan inskripsi yang dituliskan dalam tiga jenis huruf dan tiga bahasa, yaitu :
1. Bahasa Mesir dengan huruf hierogliph,
2. Bahasa Yunani dengan huruf Yunani
3. Bahasa Phoenesia dengan huruf Paku.

Ekspedisi ini juga dibarengi oleh rombongan arkeolog Perancis yang dipimpin Francois Champolion. Maka berdasarkan translasi Teamnya Champolion ini dan serangkaian ekspedisi lanjutan, terungkaplah Sejarah Mesir Purba yang menjangkau sekitar 5000 tahun yang lalu. Dan diperkirakan peradaban Mesir mulai dirintis sejak 6000 SM atau 8000 tahun yang lalu.

Penulisan inskripsi Yunani bisa terjadi karena Mesir pernah diperintah oleh dinasti Yunani-Macedonia, kemudian Romawi. Pada waktu prasasti dibuat adalah pada era Dinasti Ptolomeus dan Ratunya, Cleopatra dari Dinasti Romawi.

Peradaban Mesir Purba merupakan hadiah Sungai Nil seperti juga halnya Peradaban Sumeria, Mesopotamia, Babilonia sebagai hadiah Sungai Eufrat & Tigris, Peradaban China Kuno sebagai hadiah sungai Kuning dan Peradaban Indus, di India sebagai hadiah sungai Gangga.

Tapi "adanya inskripsi tiga bahasa itu mungkin bukan kebetulan semata" tetapi merupakan "grand design" oleh Yang Maha Kuasa. Seperti halnya kenapa evolusi kultural umat manusia berjalan teratur dan seragam padahal pada jaman kendala transportasi belum mungkin ada kontak budaya. Semua bangsa seperti mengikuti pola evolusi yang persis sama, mulai dari jaman batu tua, jaman batu madya, jaman batu muda, jaman perunggu, jaman tembaga, jaman besi, menemukan api, membuat tembikar (gerabah), bercocok tanam, beternak, dsb. Pada era berikutnya perkembangan budaya lebih diwarnai saling pengaruh dan saling kontak antar peradaban yang memungkinkan perkembangan budaya lebih pesat.

Tidak ada komentar: